Jumat, 12 Novemver 2016 pengajian rutin RT 02/07 terlaksana di rumah Bapak Suharno, wakil ketua RT 02/07. Malam ini langit cerah, tidak seperti malam-malam sebelumnya yang hujan deras.
Seperti biasa pengajian dimoderatori oleh Bapak Suparno. Dibuka dengan bacaan basmalah dilanjutkan membaca surat Al Fatihah secara bersama-sama.
Selanjutnya taushiah pada kesempatan malam ini disampaikan oleh Ustadz Danuri. Beliau menyampaikan tentang kondisi wajah atau rupa kita saat dibangkitkan kelak dari kubur setelah hari Kiamat. "Ketika orang-orang dibangkitkan Allah dari kubur keadaannya berbeda-beda," kata beliau, "semua tergantung perilakunya saat hidup di dunia."
Ada yang berwujud binatang, lanjut Ustadz Danuri, tubuh penuh darah dan nanah, badan bau busuk bahkan ada yang tanpa tangan dan kaki. Naudzubillahi min dzalika.
Sedangkan orang-orang beriman, mereka dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah bercahaya, seperti sinar bulan purnama. Saat melewati sirath al-Mustaqim secepat kilat menyambar angin.
Mereka adalah orang-orang yang melakukan amal kebajikan, menjauhi segala kemaksiatan, rajin memenuhi panggilan shalat, dan mati sesudah bertaubat. Mereka yang beramal shaleh dan berpegang teguh dengan Alquran dan Hadist. Dalam beramal pun harus didasari rasa ikhlas agar diterima dan diridhoi Allah.
Selanjutnya taushiah kedua disampaikan oleh Ustadz Sutarto. Beliau menyampaikan bahwa pelopor kemerdekaan dan mempertahankan kemeredekaan adalah orang orang muslim. Seperti Bung Tomo yang meneriakkan takbir yang membakar jiwa perjuangan para pemuda Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan. Peristiwa itulah yang dijadikan sebagai Hari Pahlawan 10 November.
Beliau juga menyampaikan keprihatinan kondisi Indonesia saat ini. Wajar jika banyak rakyat Indonesia yang marah ketika agama Islam dihina karena jika kembali mengingat ke belakang, semangat kemerdekaan tidak luput dari peranan tokoh-tokoh Islam.
Beliau juga menyampaikan gaya seorang pemimpin yaitu Khalifah Umar bin Khattab, seorang pemimpin yang tegas berani dan adil. Khalifah Umar senantiasa mendengarkan dan menemui langsung keluh kesah rakyatnya. Serta terjun langsung menghadapi permasalahan di masyarakat.
Demikian, usai taushiah Ustadz Sutarto, pengajian diakhiri dengan hamdalah. (sm)
0 komentar:
Posting Komentar